Senin, 28 Juli 2008

TUGAS KE-4 SP FILSAFAT UMUM

n Tuliskan teori dan pemikiran Aristoteles tentang ETIKA dan NEGARA

Pandangan Aristoteles tentang Etika

Etika Nikomakea (bahasa Inggris: 'Nicomachean Ethics'), atau Ta Ethika, adalah karya Aristoteles tentang kebajikan dan karakter moral yang memainkan peranan penting dalam mendefinisikan etika Aristoteles. Kesepuluh buku yang menjadi etika ini didasarkan pada catatan-catatan dari kuliah-kuliahnya di Lyceum dan disunting atau dipersembahkan kepada anak lelaki Aristoteles, Nikomakus.

Etika Nikomakea memusatkan perhatian pada pentingnya membiasakan berperilaku baik dan mengembangkan watak yang baik pula. Aristoteles menekankan pentingnya konteks dalam perilaku etis, dan kemampuan dari orang yang baik untuk mengenali langkah terbaik yang perlu diambil. Aristoteles berpendapat bahwa eudaimonia adalah tujuan hidup, dan bahwa ucaha mencapai eudaimonia, bila dipahami dengan tepat, akan menghasilkan perilaku yang baik.

Etika Aristoteles seringkali disebut teleologis atau terarah pada tujuan. Menurut Aristoteles, segala sesuatu mempunyai maksud atau tujuan”. Sebilah pisau, misalnya, mempunyai tujuan untuk memotong. Sebilah pisau yang baik itu baik untuk memotong berbagai benda, dan oleh karena itu pisau harus tajam. Demikian pula, orang mempunyai tujuan. Orang harus melakukan segala sesuatu untuk menolong mereka mencapai maksud atau tujuan tersebut: hal-hal yang ada untuk kebaikan mereka.

Ada banyak tindakan, kecakapan, dan ilmu pengetahuan. Tujuan-tujuannya pun banyak; kesehatan adalah tujuan dari obat-obatan, perahu adalah tujuan dari pembangunan perahu, kemenangan seorang jenderal, dan kekayaan manajemen keluarga.

Tetapi sebagian dari upaya-upaya ini lebih rendah daripada suatu kemampuan lainnya; misalnya, pembuatan tali kekang dan setiap ilmu lainnya dalam memproduksi peralatan untuk kuda lebih rendah daripada ilmu berkuda. Selanjutnya ilmu berkuda ini dan setiap tindakan lainnya dalam peperangan, pada gilirannya, berada di bawah kecakapan menjadi seorang jenderal, dan demikianlah suatu upaya tertentu lebih rendah daripada upaya-upaya yang lainnya.

Pandangan Aristoteles Tentang Negara

”Menurut dia unit terkecil dari negara yang disebut sebagai keluarga

Aristoteles berpendirian bahwa manusia itu adalah makhluk politik (zoon politikon), artinya makhluk masyarakat atau makhluk negara, yang mencapai kesempurnaannya dalam masyarakat atau negara. Negara menurut konsepsi Aristoteles ialah bahwa negara mempunyai tujuan hidup tertentu, yaitu kesempurnaan (dalam arti kebaikan) hidup manusia

“Setiap negara adalah kumpulan masyarakat dan setiap masyarakat dibentuk dengan tujuan demi kebaikan, karena manusia bertindak untuk mencapai sesuatu yang mereka anggap baik. Namun, jika seluruh masyarakat bertujuan pada kebaikan, negara atau masyarakat politik memiliki kedudukan tertinggi dari yang lain dan meliputi elemen-elemen penunjang lainnya, serta bertujuan pada kebaikan yang tertinggi

n Carilah Informasi tentang Filsafat Skolastik melalui 5 tokoh dan pendapatnya.

1. Albertus Magnus

Albertus Magnus, juga dikenal sebagai Santo Albert Besar dan Albert dari Koln adalah seorang friar Ordo Dominikan yang menjadi terkenal karena pengetahuan universalnya dan advokasi keberadaan damai antara ilmiah dan agama. Dia dianggap sebagai salah satu filsuf Jerman terbesar dan teolog dari Zaman Pertengahan. Dia merupakan pelajar pertama dari Zaman Pertengahan yang menggunakan filosofi Aristoteles ke dalam pemikiran Kristen pada masa itu. Katolik menghormatinya sebagai Doktor Gereja, satu di antara 33 orang dengan gelar tersebut.Disamping sebagai biarawan Albertus Magnus juga dikenal sebagai cindekiawan abad pertengahan. Ia lahir dengan nama Albert Vont Bollsedt yang juga di kenal sebagai “ Doktor Universalis “ dan “ Doktor Magnus”, kemudian bernama Albertus Magnus ( Albert the Great ). Pola pemikirannya meniru Ibnu Rusyid dalam menulis tentang Aristoteles dalam bidang ilmu pengetahuan, ia mengadakan penelitian dalam ilmu biologi dan kimia.

2. Thomas Aquinas

Thomas Aquinas (1225, Aquino, Italia – Fossanova, Italia, 7 Maret 1274), kadangkala juga disebut Thomas dari Aquino (bahasa Italia: Tommaso d’Aquino) adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari Italia.

Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa Theologiae (1273). Ia disebut sebagai "Ahli teologi utama orang Kristen." Bahkan ia dianggap sebagai orang suci oleh Gereja Katholik dan memiliki gelar santo.

Disamping sebagai ahli fikir, ia juga seorang dokter gereja bangsa Italia. Menurut pendapatnya, semua kebenaran asalnya dari tuhan kebenaran di ungkapkan dengan jalan yang berbeda – beda, sedangkan iman berjalan di luar jangkauan pemikiran.

3. William Ockham

William dari Ockham adalah seorang pastur Ordo Fransiskus berkebangsaan Inggris dan filsuf, dari Ockham, desa kecil di Surrey, dekat East Horsley. William mengabdikan diri pada hidup yang papa dan minimalis. Seorang perintis nominalisme, ia terkadang dianggap sebagai bapak epistemologi modern dan filsafat modern umum, berkat pendapatnya yang didukung argumen kuat, bahwa hanya individu yang ada, bukan universal, esensi, atau bentuk supra-individual, dan bahwa universal adalah hasil astraksi dari individu oleh pikiran manusia dan tidak memiliki wujud di-luar-mental. Ockham juga dipandang sebagai salah satu ahli logika terbesar sepanjang masa.

Ia meruapkan ahli pikir Inggris yang beraliran Skolastik. Karena terlibat pertengkaran umum dengan Paus Jhon XXII, ia dipenjara di Avignon, tetapi ia dapat melarikan diri dan mencari perlindungan pada kaisar Louis IV. Menurut pendapatnya, pikiran manusia hanya dapat mengetahui barang – barang atau kejadian – kejadian individual. Konsep – konsep atau kesimpulan – kesimpulan umum tentang alam hanya merupakan abstrak buatan tanpa kenyataan. Pemikiran yang demikian ini dapat dilalui hanya lewat intuisi, bukan lewat logika. Disamping itu, ia membantah anggapan scolastik bahwa logika dapat membuktikan doktrin teologis. Hal ini akan membawa kesulitan dirinya yang pada waktu itu sebagai penguasanya Paus Jhon XXII.

4. Nicolas Cusasus

Ia sebagai tokoh pemikir yang berada paling akhir masa skolastik. Menurut pendapatnya terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu lewat indra, akal, dan intuisi.

Dengan indra kita akan mendapatkan pengetahuan tentang benda – benda berjasad, yang sifatnya tidak sempurna. Dengan akal kita akan mendpatkan bentuk – bentuk pengertianyang abstrak berdasar pada sajian atau tanggapan indra. Dengan intuisi kita akan mendapatkan pengetauan yang lebih tinggi. Hanya dengan intuisi inilah kita akan dapat mempersatukan apa yang oleh akal tidak dapat diperstukan. Manusia seharusnya menyadari akan keterbatasan akal, sehingga banyak hal yang seharusnya dapat diketahui. Karna keterbatasan akal tersebut, hanya sedikit saja yang dapat diketahui oleh akal. Dengan inttuisi inilah diharapkan akan samapai pada kenyataan, yaitu suatu tempat dimana segala sesuatu bentuknya menjadi larut, yaitu Tuhan.

5. Peter Abaelardus

Ia dilahirkan di Le Paller, Prancis. Ia mempunyai kepribadian yang keras dan pandangan sangat tajam sehigga sering kali bertengkar dengan para ahli pikir dan pejabat gereja. Berbeda dengan Anselmus yang mengatakan bahwa berpikir harus sjalan dengan iman, Abaelardus memberikan alas an bhwa berpikir itu berada diluar iman ( diluar kepercayaan ). Karena itu berpikir merupakan sesuatu yang berdasar yang berdiri sendiri. Hal ini sesuai dengan metode dialektika yang tanpa ragu – ragu dalam teologi, yaitu teologi harus memberikan tempat bagi semua bukti – bukti. Dengan demikian, dalam teologi itu iman hampir kehilangan tempat. Ia mencontohkan, sepertikan ajaran Trinitas juga berdasarkan pada bukti – bukti, termasuk bukti dalam wahyu tuhan.

n Tokoh filosofi di zaman Renaissance antara lain LEONARDO da VINCI, MACHIAVELLI dan MICHELANGELO. Apa yg anda ketahui tentang mereka?. Jelaskan!

1. Leonardo da Vinci


Leonardo da Vinci (15 April 14522 Mei 1519) adalah arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia renaisans" dan sebagai jenius universal. Leonardo terkenal karena lukisannya yang piawai, seperti Jamuan Terakhir dan Mona Lisa. Ia juga dikenal karena mendesain banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi modern tetapi jarang dibuat semasa hidupnya, sebagai contoh ide-idenya tentang tank dan mobil yang dituangkannya lewat gambar-gambar dwiwarna.Selain itu, ia juga turut memajukan ilmu anatomi, astronomi, dan teknik sipil bahkan juga kuliner. Dalam hidupnya Leonardo sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia mulai mempelajari burung terbang dan mulai merancang mesin terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku catatanya sebanyak 7.000 halaman. Didalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada zaman itu, anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekadar kira-kira karena siapapun dilarang keras membedah jenazah. Dengan kenekatannya mencuri-curi kesempatan membedah-bedah tubuh orang mati, di kemudian hari tindakan yang tak lazim di zamannya ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran.

Mahakaryanya, Jamuan Terakhir(The Last Supper) pada tahun 1495 sampai tahun 1497 yang dilukis pada dinding biara Santa Maria di Milan, kini telah rusak akibat dimakan waktu. Lukisan terkenal lainnya adalah Mona Lisa yang kini terdapat di musium Louvre Paris. Sebuah spekulasi yang beredar tentang siapa sesungguhnya Mona Lisa antara lain menyatakan bahwa citra perempuan tersebut merupakan hasil rekaan wajah Da Vinci sendiri. Spekulasi yang lain menyatakan bahwa perempuan tersebut memang pernah ada, seorang istri pedagang.

Leonardo da Vinci wafat di Clos Lucé, Perancis pada tanggal 2 Mei 1519, dan dimakamkan di Kapel St. Hubert di kastel Amboise, Perancis.

2. MICHELANGELO

Michaelangelo Buonarroti' atau nama lengkapnya dalam bahasa Italia Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni (dalam bahasa Spanyol disebut Miguel Ángel; dalam bahasa Perancis disebut Michel-Ange, yang kurang lebih berarti Malaikat Mikail) (6 Maret, 1475 - 18 Februari, 1564) adalah seorang pelukis, pemahat, pujangga, dan arsitek zaman Renaissance.

Ia terkenal untuk sumbangan studi anatomi di dalam Seni Rupa. Karyanya yang dianggap terbaik adalah Patung David, Pietà, dan Fresko di langit-langit Sistine's Chapel.

Sumbangannya terhadap Renaisance

Karya Michaelangelo membuka mata seniman pada zaman ini tentang pentingnya studi yang baik tentang anatomi. Pada masa inilah dimulai penelitian langsung organ tubuh dan alat gerak dari mayat.

Karya-karyanya banyak menjadi inspirasi karya seni di masa Renaisans. Selain itu karya arsiterturnya bisa dilihat di banyak bangunan di Firenze.

Karya-Karyanya adalah:

  • Madonna and Child with the Infant St. John (Taddei Tondo)
  • Il Putto Dormiente
  • Madonna de La Scalsa
  • Battle of Centaurs
  • Wooden crucifix
  • Bacchus
  • Pietà
  • Patung Studi Hercules
  • Fresko di Langit-Langit Sistine Chapel
  • Patung studi dari beberapa budak
  • Fresko Last Judgement di dinding altar Sistine Chapel.
  • Moses
  • Arsitektur Basilicia of San Lorenzo
  • Patung-patung di pemakaman Basilicia of San Lorenzo
  • Arsitektur Palazzo Farnese
  • Desain arsitektur Basilica St Peter

3. Niccolò Machiavelli

Niccolò Machiavelli (3 Mei 146921 Juni 1527) adalah diplomat dan politikus Italia yang juga seorang filsuf. Sebagai ahli teori, Machiavelli adalah figur utama dalam realitas teori politik, ia sangat disegani di Eropa pada masa Renaisans. Dua bukunya yang terkenal, Discorsi sopra la prima deca di Tito Livio (Diskursus tentang Livio) dan Il Principe (Sang Pangeran), awalnya ditulis sebagai harapan untuk memperbaiki kondisi pemerintahan di Italia Utara, kemudian menjadi buku umum dalam berpolitik di masa itu.

Il Principe, atau Sang Pangeran menguraikan tindakan yang bisa atau perlu dilakukan seorang seseorang untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan.

Nama Machiavelli, kemudian diasosiasikan dengan hal yang buruk, untuk menghalalkan cara untuk mencapai tujuan. Orang yang melakukan tindakan seperti ini disebut makiavelis.

Minggu, 20 Juli 2008

MIMPI KETEMU AFGHAN???


AFGHAN OF MY DREAMS???
HHO... just a dream!!! no way.. . gilaaaaaaaa AFGHAN sadis sengaAd c,, w mimpiin lo dua kali!! what means negh?? hhe,, gni negh terserang AFGHANISM VIRUS_ ghan, smuga w berhsl booking lo wat acr reunion SMA w_hha!! bintang help me!!!

TUGAS 3: FILSAFAT UMUM

LIMA FILOSOF YUNANI

Ciri umum filsafat Yunani ialah rasionalisme. Rasionalisme Yunani itu mencapai puncaknya pada orang-orang sofis. Untuk melihat rasionalisme sofis dipahami lebih dulu latar belakangnya. Latar baelakang itu terletak pada pemikiran filsafat yang ada sebelumnya.

  1. THALES

Thales (624-546 SM), orang Miletus itu, digelari Bapak Filsafat karena dialah orang yang mula-mula berfilsafat. Gelar itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yang jarang diperhatikan orang, juga orang zaman sekarang: What is the nature of the world stuff? (Apa sebenarnya bahan alam semesta ini? Pertanyaan ini saja telah dapat mengangkat namanya menjadi filosof pertama. Ia sendiri menjawab air. Jawaban ini sebenarnya amat sederhana, dan belum tuntas. Belum tuntas karena apa air itu? Thales mengambil air sebagai asal alam semesta barangkali karena ia melihatnya sebagai sesuatu yang diperlukan dalam kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi ini terapung di atas air. Thales menjadi filosof karena ia bertanya. Pertanyaan itu dijawabnya dengan menggunakan akal, bukan menggunakan agama atau kepercayaan lainnya. Alasannya ialah karena air penting bagi kehidupan.

  1. ANAXIMANDER

Anaximander mencoba menjelaskan bahwa substansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan sendirinya. Anaximenes mengatakan itu udara. Udara merupakan sumber segala kehidupan.

  1. HERACLITUS

Paham relativisme semakin mempunyai dasar setelah Heraclitus (544-484 SM) menyatakan, “You can’t step twice into the same river; for the fresh waters are even flowing upon you” (Engkau tidak dapat terjun ke sungai yang sama dua kali karena air sungai itu selalu mengalir). Menurut Heraclitus alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah; sesuatu yang dingin berubah menjadi panas, yang panas berubah menjadi dingin. Itu berarti bila kita hendak memahami kehidupan kosmos, kita mesti menyadari bahwa kosmos itu dinamis. Kosmos tidak pernah berhenti (diam); ia selalu bergerak, da bergerak berarti berubah. Gerak itu menghasilkan perlawanan-perlawanan. Itulah sebabnya ia sampai pada kongklusi bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini bukanlah bahan (stuff)-nya seperti yang dipertanyakan oleh filosof pertama itu, melainkan prosesnya. Pertanyaan “semua mengalir” berarti semua berubah bukanlah pertanyaan yang sederhana. Implikasi pertanyaan yang mengandung pengertian bahwa kebenaran selalu berubah, tidak tetap. Misalnya pengertian adil pada hari ini belim tentu masih benar besok. Hari ini 2 x 2= 4 besok dapat saja bukan empat. Pandangan ini merupakan warna dasar filsafat sofisme.

  1. PLATO

Plato adalah seorang murid dan teman Socrates, memperkuat pendapat gurunya. Menurut Plato, kebenaran umum (definisi) itu bukan dibuat dengan cara dialog induktif seperti pada Socrates; pengertian umum itu sudah tersedia di “sana” di alam idea. Definisi menurut Socrates dapat diartikan tidak memiliki realitas. Sedangkan Plato esensi itu mempunyai realitas. Realitasnya terletak di dalam idea tersebut. Untuk membuktikan itu Plato mengarang mitos penunggu gua yang sangat terkenal itu, yang dimuatnya di dalam dialog Politea. Kesimpulan dari dialog tersebut bahwa kebenaran umum itu memang ada bukan dibuat, melainkan sudah ada di dalam idea. Plato memperkuat Socrates dalammengahdapi kaum sofis.

  1. ARISTOTELES

Aristoteles lahir di Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya termasuk wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya adalah tabib pribadi Raja Amyntas dari Makedonia. Pada usia 17 tahun, Aristoteles bergabung menjadi murid Plato. Belakangan ia meningkat menjadi guru di Akademi Plato di Athena selama 20 tahun. Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal, dan menjadi guru bagi Alexander dari Makedonia. Saat Alexander berkuasa di tahun 336 SM, ia kembali ke Athena. Dengan dukungan dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai tahun 323 SM. Filsafat Aristoteles berkembang pada waktu ia memimpin Lyceum, yang mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai karya-karyanya yang paling penting, selain. Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking). pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Penyelarasan pemikiran Aristoteles dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas di abad ke-13, dengan teologi Yahudi oleh Maimonides (1135 – 1204), dan dengan teologi Islam oleh Ibnu Rusyid (1126 – 1198). Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak saja dianggap sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau "the master of those who know", sebagaimana yang kemudian dikatakan oleh Dante Alighieri.

DAFTAR PUSTAKA:

sarapanpagi.org

Prof. Dr. Ahmad Tafsir.Filsafat Umum (edisi revisi)

www.google.com/juli 2008

TUGAS 2: FILSAFAT UMUM

  1. Makna tentang Philos, Shopos, dan Philein dan Sophia

Kata-kata diatas merupakan rangkaian kata yang membentuk definisi dari filsafat yang berasal dari bahasa Yunani, philosophia= philein artinya cinta, mencintai, philos= pecinta, Sophia= kebijaksanaan atau hikmat. Jadi filsafat artinya “cinta akan kebijaksanaan”. Cinta artinya hasrat yang besar atau yang sungguh-sungguh. Sedangkan kebijaksanaan artinya kebenaran yang sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh akan kebenaran sejati. Menurut Poedjawijatna filsafat berasal dari kata Arab yang berhubungan rapat dengan kata Yunani, bahkan asalnya memang dari kata Yunani. Kata Yunani ialah philoshopia merupakan majemuk yang terdiri atas philo dan shopia. Philo artinya cinta dalam arti yang luas, yaitu ingin, dan karena itu lalu berusaha mencapai yang diinginkan itu. Sophia artinya kebikasanaan yang artinya pandai, pengertian yang mendalam. Jadi, menurut namanya saja filsafat boleh diartikan ingin mencapai pandai, cinta pada kebijakan. Dalam Encyclopedia of Philosophy (1967:216) ada penjelasan sebagai berikut: “The Creek word Sophia is ordinary translate as ‘wisdom’, and the compound philosohia, from which philosophy derives, is translated as ‘the love of wisdom’. Jadi, berdasarkan kutipan itu dapatlah diketahui bahwa dari segi bahasa, filsafat ialah keinginan yang mendalam untuk mendapat kebijakan, atau keinginan yang mendalam untuk menjadi bijak.

Pada awalnya kata Sophia lebih sering diartikan sebagai kemahiran dan kecakapan dalam suatu pekerjaan, seperti perdagangan dan pelayaran. Dalam perkembangan selanjutnya, makna dari kata kemahiran ini lebih dikhususkan lagi untuk kecakapan di bidang sya’ir dan musik. Makna ini kemudian berkembang lagi kepada jenis pengetahuan yang dapat mengantarkan manusia untuk mengetahui kebenaran murni. Sophia dalam arti yang terakhir ini, kemudian dirumuskan Phytagoras bahwa hanya Dzat Maha Tinggi (Allah) yang mampu melakukannya. Oleh karena itu manusia hanya dapat sampai pada sifat “pencipta kebijaksanaan”. Namun menurut Harun Nasution filsafat terambil dari dua bahasa, yaitu Fil diambil dari bahasa Inggris dan Safah dari bahasa Arab. Sehingga kata filsafat adalah gabungan antara bahasa Inggris dan Arab. Berfilsafat artinya berpikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalannya. Atas dasar itu, Harun Nasution secara etimologi filsafat dapat didefinisikan sebagai:

o Pengetahuan tentang hikmah,

o Pengetahuan tentang prinsip atau dasar,

o Mencari kebenaran,

o Membahas dasar dari apa yang dibahas.

Sumber lain mengatakan (sarapan pagi.org) philei yang artinya Ia mengasihi berasal dari kata philos artinya sahabat, maknanya mengasihi, menyayangi.

  1. Sebagai seorang akademisi belajar filsafat kita mendapatkan berbagai manfaat, seperti: kita terlatih berpikir serius, mampu memahami filsafat, mungkin di kemudian hari nanti menjadi seorang filosof, dan agar menjadi warga Negara yang baik. Berfilsafat berarti berusaha menemukan kebenaran tentang segala sesuatu dengan menggunakan pemikiran serius. Kemampuan berpikir serius diperlukan oleh orang biasa, penting dalam membangun dunia. Belajar filsafat merupakan salah satu bentuk latihan untuk memperoleh kemampuan brepikir serius. Kemampuan ini akan memberikan kemampuan memecahkan masalah serius, menemukan sebab terakhir suatu penampakan.

Senin, 14 Juli 2008

TUGAS FILSAFAT: TEORI SIGMUND FREUD

Sigmund Freud (1856-1930)

Sigmund Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg (Austria) pada masa bangkitnya Hitler, dan wafat di London pada tanggal 23 September 1939. Ia adalah seorang Jerman keturunan Yahudi. Meskipun keluarganya adalah Yahudi namun Freud menganggap dirinya adalah atheis. Pada tahun 1990, freud menerbitkan sebuah buku yang menjadi tonggak lahirnya aliran psikologi analisa. Buku tersebut berjudul Interpretation of Dreams. Dalam bukunya memperkenalkan konsep yag disebut “unconscious mind” (alam ketidaksadaran). Dan di tahun 1905 Freud mengejutkan dunia dengan teori perkembangan psikoseksual (Theory of Psychosexual Development) yang mengatakan bahwa seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan pada masa balita pun anak-anak mengalami keterkaitan dan kebutuhan seksual. Teori tersebut mengingatkan kepada saya, ketika membaca majalah Ibu dan Anak. Saat itu membahas tentang “child and sex” dikatakan keterkaitan anak-anak (balita) dengan sex di dalam perkembangannya. Bahwa saat anak balita memasukkan dan menghisap jari jemarinya, menyatakan bahwa imajinasi tentang sex nya sedang berkembang.

Pemikiran dan teori Sigmund Freud

Freud membagi mind ke dalam consciousness, preconsciousness dan unconsciousness. Dari keriga aspek kesadaran, unconsciousness adalah yang paling dominant dan paling penting dalam menentukan perilaku manusia. Di dalam unconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis dan instink. Preconsciousness berperan sebagai jembatan antara conscious dan unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat diakses kapan saja. Consciousness hanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas.

Freud mengembangkan konsep struktur mind dengan mengembangkan “mind apparatus”, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting yaitu id, ego, dan super ego.

Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak didasari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera.

Ego baerkembang dari Id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral.

Superego merefleksikan nilai-nilai social dan menyadarkan individu atas tuntutan moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah.

Ego selalu menghadapi ketegangan antara tuntutan id dan superego. Apabila tuntutan ini tidak berhasil diatasi dengan baik, maka ego terancam dan muncullah kecemasan (anxiety). Untuk menyelamatkan diri dari ancaman, ego melakukan reaksi defensive self (pertahanan diri) yang dikenal defense mechanism.

Dari ketiga macam konstruk kepribadian Freud, yaitu id, ego, dan superego adalah yang membedakan manusia dengan belum manusia atau manusia masih dalam tanda kutip "MANUSIA". Manusia yang seutuhnya memiliki ketiganya. Dan superego di sini berfungsi sebagai pengendali diri. Prosesnya berakhir sampai kepada manusia itu meninggal dunia, artinya proses ketiga konstruk kepribadian manusia tak akan berhenti selama masa hidupnya.

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Abraham Maslow (1908-1970) adalah seorang psikolog yang mencoba menemukan jawaban sistematis atas pertanyaan pemenuhan kebutuhan hidup, yang terkenal dengan sebutan Teori Hierarki Kebutuhan. Menurutnya kunci dari segala aktifitas manusia adalah keinginannya untuk memuaskan kebutuhan yang selalu muncul dan muncul. Dalam teori hierarki kebutuhan manusia terdiri atas lima lapis jenjang vertical yaitu

  1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)

Kebutuhan yang paling mendasar, seperti: sandang, pangan, papan, bernafas, buang air besar, buang air kecil, dll.

  1. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan (Safety dan Security Needs)

Kebutuhan ini muncul daan memainkan peranan dalam bentuk mencari tempat perlindungan. Misalnya membangun privacy individual, mengusahakan “keterjaminan” financial melalui asuransi/ dana pension, bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, dsb.

  1. Kebutuhan Sosial (Social Needs)

Ketika kita ingin memiliki persahabatan, menjadi bagian dari sebuah kelompok, dan kebutuhan cinta dari lawan jenis.

  1. Kebutuhan Penghargaan atau Pengakuan (Esteem Needs)

Pada level ke empat ini Maslow membedakannya menjadi dua, yaitu:

-tipe bawah: kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, perhatian, reputasi, kebanggan diri, kemahsyuran.

-tipe atas: penghargaan oleh diri sendiri, seperti kebebasan, kecakapan, ketrampilan, dan kemampuan khusus.

  1. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Adalah kebutuhan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

APLIKASI TEORI HIERARKI DALAM DUNIA PENDIDIKAN (DI SEKOLAH)

Pemikiran Maslow tentang Teori Hierarki Kebutuhan Individu sudah dikenal luas, namun aplikasinya untuk kepentingan pendidikan siswa di sekolah tampaknya belum mendapat perhatian penuh. Secara ideal, dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa, sekolah seyogyanya dapat menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan siswanya.

Berikut ini ringkasan tentang beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan di sekolah dalam mengaplikasikan teori kebutuhan Maslow.

1. Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis:

  • Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis.
  • Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yang tepat
  • Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang.
  • Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif.

2. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman:

  • Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi.
  • Adanya ekspektasi yang konsisten
  • Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem pendisiplinan siswa secara adil.
  • Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/ ganjaran atas segala perilaku positif siswa dari pada pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa.

3. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan:

a. Hubungan Guru dengan Siswa:

  • Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian : empatik, peduli dan intereres terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik.
  • Guru dapat menerapkan pembelajaran individua dan dapat memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya)
  • Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari pada yang negatif.
  • Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya.
  • Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan terhadap siswanya.

b. Hubungan Siswa dengan Siswa:

  • Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja sama mutualistik dan saling percaya di antara siswa
  • Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai forum, seperti olah raga atau kesenian.
  • Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan pembelajaran.
  • Sekolah mengembangkan tutor sebaya
  • Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam.

4. Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri:

a. Mengembangkan Harga Diri Siswa

  • Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang dimiliki siswanya (scaffolding)
  • Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa
  • Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa
  • Mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi
  • Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan
  • Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipai dan bertanggung jawab.
  • Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mengkin dilakukan secara pribadi, tidak di depan umum.

b. Penghargaan dari pihak lain

  • Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa dapat saling menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemoohkan.
  • Mengembangkan program “star of the week”
  • Mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi yang diperoleh siswa.
  • Mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan setiap sisiwa untuk memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang baik.
  • Berusaha melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan keputusan yang terkait dengan kepentingan para siswa itu sendiri.

c. Pengetahuan dan Pemahaman

  • Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengeksplorasi bidang-bidang yang ingin diketahuinya.
  • Menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan intelektual melalui pendekatan discovery-inquiry
  • Menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam
  • Menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk berfikir filosofis dan berdiskusi.

d. Estetik

  • Menata ruangan kelas secara rapi dan menarik
  • Menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan, termasuk di dalamnya memampangkan karya-karya seni siswa yang dianggap menarik.
  • Ruangan dicat dengan warna-warna yang menyenangkan
  • Memelihara sarana dan pra sarana yang ada di sekeliling sekolah
  • Ruangan yang bersih dan wangi
  • Tersedia taman kelas dan sekolah yang tertata indah

5. Pemenuhan Kebutuhan Aktualisasi Diri

  • Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan yang terbaiknya
  • Memberikan kekebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah kemampuan dan potensi yang dimilikinya
  • Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata.
  • Perencanaan dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas meta kognitif siswa.
  • Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan “self expressive” dan kreatif

Teori Maslow ini mengedepankan kebutuhan primer lah yang lebih diutamakan dalam pemenuhan kebutuhan hidup setiap manusia. Kebutuhan primer seperti sandang, pangan, papan lebih diutamakan. Namun dari ketiga itu, manusia akan menjadi lebih "ganas" jika tak terpenuhi kebutuhan akan perutnya. Yah..lagi-lagi hanya soal makan, manusia dapat bertindak irrasional atau melakukan tindakan menyimpang. Terkadang kebutuhan makan runtuh karena "GENGSI". Orang rela tak makan jika lebih mengutamakan kebutuhan tersier karena Prestige di lingkungan sekitarnya!!

DAFTAR PUSTAKA

Artikel (ORG.KOMUNITAS DAN PERPUSTAKAAN ON LINE)

ronawajah.wordpress.com/2007/08/03/teori-maslow-koreksi/ - 16k –

Jumat, 06 Juni 2008

HAPPY WEDDING DAY 25th ANNIVERSARY

tanggal 4 juni 2008, tepat banget ulang tahun pernikahan mama cma papa, tepatnya yang ke 25 tahun (silver years).. .
aku berdoa biar mama cma papa tetap rukun dan selalu mendapatkan ridho dan berkah dari Allah swt, amiiennn.. .
mama, papa.. .
tetap sayang sama qta" yah!!
anakmu slalu sayang padamu, tanpa kalian kami bukan siapa"
aku bangga menjadi bagian dari keluarga ini,,
mama, papa.. .
i'll always luv u 4 ever^^
sekali lg aku ucapkan
HAPPY WEDDING DAY 25th ANNIVERSARY !!

Senin, 26 Mei 2008

aliran-aliran filsafat pendidikan Long and Shane

  1. ESENSIALISME

    Esensialisme adalah pendidikan yang di dasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Esensialisme muncul pada zaman Renaissance dengan ciri-ciri utama yang berbeda dengan progresivisme. Perbedaannya yang utama ialah dalam memberikan dasar berpijak pada pendidikan yang penuh fleksibilitas, di mana serta terbuka untuk perubahan, toleran dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu. Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.

    Idealisme dan realisme adalah aliran filsafat yang membentuk corak esensialisme. Dua aliran ini bertemu sebagai pendukung esensialisme, akan tetapi tidak lebur menjadi satu dan tidak melepaskan sifatnya yang utama pada dirinya masing-masing.
    Dengan demikian Renaissance adalah pangkal sejarah timbulnya konsep-konsep pikir yang disebut esensialisme, karena itu timbul pada zaman itu, esensialisme adalah konsep meletakkan sebagian ciri alam pikir modern. Esensialisme pertama-tama muncul dan merupakan reaksi terhadap simbolisme mutlak dan dogmatis abad pertengahan. Maka, disusunlah konsep yang sistematis dan menyeluruh mengenai manusia dan alam semesta, yang memenuhi tuntutan zaman

    Tokoh-tokoh Esensialisme

    1. Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770 – 1831)
    Georg Wilhelm Friedrich HegelHegel mengemukakan adanya sintesa antara ilmu pengetahuan dan agama menjadi suatu pemahaman yang menggunakan landasan spiritual.

    2. George Santayana
    George Santayana memadukan antara aliran idealisme dan aliran realisme dalam suatu sintesa dengan mengatakan bahwa nilai itu tidak dapat ditandai dengan suatu konsep tunggal, karena minat, perhatian dan pengalaman seseorang menentukan adanya kualitas tertentu.


Pandangan Esensialisme dan Penerapannya di Bidang Pendidikan
1. Pandangan Essensialisme Mengenai Belajar
Idealisme, sebagai filsafat hidup, memulai tinjauannya mengenai pribadi individu dengan menitik beratkan pada aku. Menurut idealisme, bila seorang itu belajar pada taraf permulaan adalah memahami akunya sendiri, terus bergerak keluar untuk memahami dunia obyektif. Dari mikrokosmos menuju ke makrokosmos.

belajar dapat didefinisikan sebagai jiwa yang berkembang pada sendirinya sebagai substansi spiritual. Jiwa membina dan menciptakan diri sendiri.

2.Pandangan Essensialisme Mengenai Kurikulum
Beberapa tokoh idealisme memandang bahwa kurikulum itu hendaklah berpangkal pada landasan idiil dan organisasi yang kuat


2. PROGRESIVISME
Progresivisme adalah suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini : George Axtelle, William O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B. Thomas dan Frederick C. Neff.

Progravisme mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi dan mengatasi maslah-masalah yang bersifat menekan atau mengancam adanya manusia itu sendiri (Barnadib, 1994:28). Oleh karena kemajuan atau progres ini menjadi suatu statemen progrevisme, maka beberapa ilmu pengetahuan yang mampu menumbuhkan kemajuan dipandang merupakan bagian utama dari kebudayaan yang meliputi ilmu-ilmu hayat, antropologi, psikologi dan ilmu alam.

Progresivisme berpendapat tidak ada teori realita yang umum. Pengalaman menurut progresivisme bersifat dinamis dan temporal; menyala. tidak pernah sampai pada yang paling ekstrem, serta pluralistis. Menurut progresivisme, nilai berkembang terus karena adanya pengalaman-pengalaman baru antara individu dengan nilai yang telah disimpan dalam kehudayaan. Belajar berfungsi untuk :mempertinggi taraf kehidupan sosial yang sangat kompleks. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang eksperimental, yaitu kurikulum yang setiap waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.


Progresvisme merupakan pendidikan yang berpusat pada siswa dan memberi penekanan lebih besar pada kreativitas, aktivitas, belajar "naturalistik", hasil belajar "dunia nyata" dan juga pengalaman teman sebaya


Tokoh-tokoh Progresivisme
1. William James (11 Januari 1842 – 26 Agustus 1910)
James berkeyakinan bahwa otak atau pikiran, seperti juga aspek dari eksistensi organik, harus mempunyai fungsi biologis dan nilai kelanjutan hidup. Dan dia menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam. Jadi James menolong untuk membebaskan ilmu jiwa dari prakonsepsi teologis, dan menempatkannya di atas dasar ilmu perilaku.


2. John Dewey (1859 - 1952)
Teori Dewey tentang sekolah adalah "Progressivism" yang lebih menekankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri. Maka muncullah "Child Centered Curiculum", dan "Child Centered School". Progresivisme mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang belum jelas
3. Hans Vaihinger (1852 - 1933)
Hans VaihingerMenurutnya tahu itu hanya mempunyai arti praktis. Persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan; satu-satunya ukuran bagi berpikir ialah gunanya (dalam bahasa Yunani Pragma) untuk mempengaruhi kejadian-kejadian di dunia. Segala pengertian itu sebenarnya buatan semata-mata; jika pengertian itu berguna. untuk menguasai dunia, bolehlah dianggap benar, asal orang tahu saja bahwa kebenaran ini tidak lain kecuali kekeliruan yang berguna saja.

Pandangan Progesivisme dan Penerapannya di Bidang Pendidikan

Anak didik diberikan kebebasan baik secara fisik maupun cara berpikir, guna mengembangkan bakat dan kemampuan yang terpendam dalam dirinya, tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat oleh orang lain, Oleh karena itu filsafat progressivisme tidak menyetujui pendidikan yang otoriter. Sebab, pendidikan otoriter akan mematikan tunas-tunas para pelajar untuk hidup sebagai pribadi-pribadi yang gembira menghadapi pelajaran. Dan sekaligus mematikan daya kreasi baik secara fisik maupun psikis anak didik.


filsafat progresivisme menghendaki jenis kurikulum yang bersifat luwes
(fleksibel) dan terbuka. Jadi kurikulum itu bisa diubah dan dibentuk sesuai dengan zamannya.Sifat kurikulumnya adalah kurikulum yang dapat direvisi dan jenisnya yang memadai, yaitu yang bersifat eksperimental atau tipe Core Curriculum.
Kurikulum dipusatkan pada pengalaman atau kurikulum eksperimental didasarkan atas manusia dalam hidupnya selalu berinteraksi didalam lingkungan yang komplek.

Progresivisme tidak menghendaki adanya mata pelajaran yang diberikan terpisah, melainkan harus terintegrasi dalam unit. Dengan demikian core curriculum mengandung ciri-ciri integrated curriculum, metode yang diutamakan yaitu problem solving.
Dengan adanya mata pelajaran yang terintegrasi dalam unit, diharapkan anak dapat berkembang secara fisik maupun psikis dan dapat menjangkau aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.


3. PERENIALISM

Perenialisme merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme berasal dari kata perennial yang berarti abadi, kekal atau selalu. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Perenialisme menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Jalan yang ditempuh oleh kaum perenialis adalah dengan jalan mundur ke belakang, dengan menggunakan kembali nilai nilai atau prinsip prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kuat, kukuh pada zaman kuno dan abad pertengahan.

Pandangan perenialisme tentang pendidikan

kaum perenialis berpandangan bahwa dalam dunia yang tidak menentu dan penuh kekacauan serta mambahayakan tidak ada satu pun yang lebih bermanfaat daripada kepastian tujuan pendidikan, serta kestabilan dalam perilaku pendidik. Mohammad Noor Syam (1984) mengemukakan pandangan perenialis, bahwa pendidikan harus lebih banyak mengarahkan pusat perhatiannya pada kebudayaan ideal yang telah teruji dan tangguh. Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam kebudayaan ideal.


Beberapa pandangan tokoh perenialisme terhadap pendidikan:
1. Program pendidikan yang ideal harus didasarkan atas paham adanya nafsu, kemauan, dan akal (Plato)
2. Perkemhangan budi merupakan titik pusat perhatian pendidikan dengan filsafat sebagai alat untuk mencapainya ( Aristoteles)
3. Pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan yang masih tidur agar menjadi aktif atau nyata. (Thomas Aquinas)
Tokoh-tokoh Perenialisme
1. Plato
Tujuan utama pendidikan adalah membina pemimpin yang sadar akan asas normative dan melaksanakannya dalam semua aspek kehidupan


2. Aristoteles
Ia menganggap penting pembentukan kebiasaan pada tingkat pendidikan usia muda dalam menanamkan kesadaran menurut aturan moral
3. Thomas Aquinas
Thomas berpendapat pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan yang masih tidur menjadi aktif atau nyata tergantung pada kesadaran tiap-tiap individu. Seorang guru bertugad untuk menolong membangkitkan potensi yang masih tersembunyi dari anak agar menjadi aktif dan nyata

4. REKONSTRUKSIONISME

Kata rekonstruksionisme dalam bahasa Inggeris rekonstruct yang berarti menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan, aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Aliran rekonstruksionisme, pada prinsipnya, sepaham dengan aliran perenialisme, yaitu hendak menyatakan krisis kebudayaan modern. Kedua aliran tersebut, aliran rekonstruksionisme dan perenialisme, memandang bahwa keadaan sekarang merupakan zaman yang mempunyai kebudayaan yang terganggu oleh kehancuran, kebingungan dan kesimpangsiuran

proses dan lembaga pendidikan dalam pandangan rekonstruksionisme perlu merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang baru, untuk mencapai tujuan utama terse but memerlukan kerjasama antar ummat manusia.



Tokoh-tokoh Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan adil. Beberapa tokoh dalam aliran ini: Caroline Pratt, George Count, Harold Rugg

Pandangan Rekonstruksionisme dan Penerapannya di Bidang Pendidikan

Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan tugas semua umat manusia atau bangsa. Karenanya pembinaan kembali daya inetelektual dan spiritual yang sehat akan membina kembali manusia melalui pendidikan yang tepat atas nilai dan norma yang benar pula demi generasi sekarang dan generasi yang akan datang, sehingga terbentuk dunia baru dalam pengawasan umat manusia.


Kemudian aliran ini memiliki persepsi bahwa masa depan suatu bangsa merupakan suatu dunia yang diatur, diperintah oleh rakyat secara demokratis dan bukan dunia yang dikuasai oleh golongan tertentu. Sila-sila demokrasi yang sungguh bukan hanya leori tetapi mesti menjadi kenyataan, sehingga dapat diwujudkan suatu dunia dengan potensi-potensi teknologi, mampu meningkatkan kualitas kesehatan, kesejahteraan dan kemakmuran serta keamanan masyarakat tanpa membedakan warna kulit, keturunan, nasionalisme, agama (kepercayaan) dan masyarakat bersangkutan.



DAFTAR PUSTAKA

wahyudisy.blogspot.com
id.wikipedia.org/wiki/Progresivisme
mawardiumm.blogspot.com
pakguruonline.pendidikan.net
wahyudisy.blogspot.com
blog.persimpangan.com.